Sepekan, Harga Bitcoin Turun 2,92 Persen

Ilustrasi uang Bitcoin/Net

IDEANEWSID. Harga Bitcoin turun 2,92 persen sepekan terakhir ini. Bahkan, berdasarkan data coinmarketcap.com, pada Rabu (5/1/2022) pukul 18.45 WIB, Bitcoin (BTC) terpantau melemah 0,96 persen dalam 24 jam terakhir. Yakni, ke level US$46.278,39 per keping.

Terkait hal ini, Tokocrypto yang merupakan platform perdagangan aset kripto, memperkirakan secara teknikal harga Bitcoin masih akan terkoreksi sekalipun memiliki beberapa sentimen positif.

Public Relation Tokocrypto Rina Kurniawan menyampaikan, ada beberapa sentimen positif penggerak Bitcoin. Di antaranya pada 30 Desember 2021 salah satu perusahaan besar sektor teknologi, MicroStrategy membeli Bitcoin sejumlah 1.924 BTC. Ini setara dengan US$93 juta atau Rp1,3 triliun.

Baca juga:  Sosialisasi di Bulan K3, BPJamsostek Purwakarta Hadir di Berbagai Lini Perusahaan

Di samping itu, lanjutnya, El Savador pada November lalu menyatakan keinginannya membentuk ekosistem Bitcoin. Ke depannya ekosistem tersebut bisa digunakan untuk belanja mulai dari kafe hingga pangkas rambut yang bakal dilaksanakan pada tahun ini.

“Berbagai hal tersebut menumbuhkan kepercayaan masyarakat dunia terhadap teknologi blockchain dan Bitcoin,” ujar Rina dilansir Bisnis.com, Rabu (5/1/2022).

Baca juga:  KNPI Purwakarta Quo Vadis?

Terlepas dari beberapa sentimen positif tersebut, Rina memperkirakan harga Bitcoin masih akan mengalami koreksi dan bisa turun di area support US$40.000 hingga US$42.000 per keping.

“Kami melihat pada 2022 ini pergerakan harga Bitcoin masih akan mengalami koreksi berdasarkan dari teknikal analisisnya yang menunjukkan pola bendera (flag pattern). Jika dilihat dari EMA 50 (indikator atau tools untuk membaca pergerakan harga) ada indikasi jika Bitcoin akan mengalami penurunan di area support US$40.000 – US$42.000,” kata Rina.

Baca juga:  Tegaskan Dukungan untuk Kampung Bebas Narkoba, Warga Ciater Siap Bantu Polres Subang Perangi Narkoba

Lebih lanjut, dirinya menyebutkan, koreksi harga Bitcoin bisa dikatakan hal yang normal terjadi apalagi saat ini cenderung memiliki sentimen positif. Jika dilihat dari siklus empat tahunan yaitu pada Januari 2017, harga Bitcoin mengalami penurunan 54 persen, kemudian pada 2021 mengalami penurunan 25 persen.

Selain itu, kata Rina, pada akhir tahun banyak masyarakat yang melakukan aksi ambil keuntungan. Baik sebagai akumulasi trading atau investasi yang dilakukan selama setahun ini, maupun untuk menikmati momen liburan. (red)