IDEANEWSID. Program Electrifying Agriculture (EA) PT PLN (Persero) menunjukkan kinerja mentereng sepanjang 2024.
Program PLN khusus untuk sektor pertanian, perikanan, perkebunan hingga peternakan ini tercatat telah dimanfaatkan oleh total 300.535 pelanggan.
Artinya, naik 53.539 pelanggan dibandingkan 2023 yang tercatat sebanyak 246.996 pelanggan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan, program EA dirancang untuk mendorong modernisasi agrikultur di Indonesia dengan adopsi teknologi pertanian modern berbasis listrik.
Melalui program ini, para petani diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan penghasilan secara signifikan.
“Kami berupaya menciptakan Creating Shared Value atau CSV yang memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Darmawan melalui rilisnya, Senin (20/1/2025).
Dengan pemanfaatan teknologi agrikultur berbasis listrik, sambungnya, ekosistem pertanian menjadi lebih modern, sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas petani.
Sepanjang 2024, total daya tersambung dalam Program EA PLN mencapai 4.203,36 Mega Volt Ampere (MVA), dengan konsumsi listrik mencapai 6,17 Terawatt Hour (TWh).
Hal ini berdampak positif pada peningkatan penjualan tenaga listrik pelanggan EA yang tumbuh sebesar 10,15 persen dan diiringi pertumbuhan pendapatan yang meningkat sebesar 9,35 persen Year on Year (YoY).
“Lewat Program EA, PLN berdedikasi untuk menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua,” ujar Darmawan.
Pihaknya pun ingin berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan di Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Serta memastikan ketahanan pangan dengan gizi yang sehat, sesuai dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” ucap Darmawan.
Komandan Satuan Tugas Pertahanan Pangan Kementerian Pertanian RI, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani memaparkan, penggunaan pompa air listrik diproyeksikan dapat menghemat biaya operasional petani dan meningkatkan efisiensi waktu.
Dengan suplai listrik andal dari program EA PLN, strategi ini diharapkan memberikan dampak signifikan untuk ketahanan pangan di masyarakat.
“Targetnya, dengan adanya EA, produktivitas petani dapat meningkat. Menggunakan pompa listrik akan lebih hemat biayanya dibandingkan dengan menggunakan pompa air dengan bahan bakar solar,” kata Ahmad.
Dirasakan Langsung Manfaatnya
Sementara itu, manfaat Program EA PLN dirasakan langsung oleh Kelompok Tani Mekar Sari Desa Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur.
Ketua Kelompok Tani Mekar Sari, Gatot (59) mengatakan bahwa kehadiran listrik ke persawahan berhasil menghemat biaya operasional petani hingga 300 persen.
“Dengan menggunakan pompa listrik, kami para petani dapat menghemat pengeluaran operasional jika dibanding menggunakan pompa diesel,” ujar Gatot.
Biasanya, kata dia, biaya yang dikeluarkan jika menggunakan pompa diesel adalah Rp1.500.000.
“Akan tetapi, dengan pompa listrik biaya yang dibutuhkan hanya Rp500.000 sehingga bisa meningkatkan produksi pertanian,” ucap Gatot.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Dydik Rudi Prasetya mengatakan kehadiran listrik PLN melalui Program EA memungkinkan petani menggunakan sistem pengairan sumur.
Dengan demikian, sambungnya, dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) Padi lebih dari 300.
”Ponorogo saat ini masuk menjadi objek Panen Raya IP 200, IP 300 dan IP 400, di mana, ini semua adalah efek dari listrik masuk sawah guna kebutuhan pengairan para petani,” kata Dydik. (Red)